DUKUNG DENPASAR KREATIF DESA ADAT KESIMAN BANGUN PASAR TRADISIONAL MODERN
Kamis, 28 Juni 2012
Untuk mewujudkan Denpasar berwawasan budaya dengan ekonomi kreatif, Desa Adat Kesiman telah membangun pasar tradisional modern. Pasar yang baru saja rampung dibangun diresmikan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya yang ditandai penandatanganan prasasti, Kamis (28/6). Usai menandatangani prasasti Walikota Denpasar langsung menunjau keberadaan pasar tradisional modern tersebut.
Ketua Panitia Pembangunan Pasar Wayan Swastika ditemui disela-sela peremian pasar tradisional modern mengatakan pendirian pasar ini mengingat di banjar adat kesmian yang terdiri dari 31 banjar adat belum memiliki pasar tradisional sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan. Disamping itu untuk membuka peluang kerja bagi masyarakat di Kesiman ini. Pembangunan pasar tradisional modern yang telah ditata seperti pasar modern dimana para pedagang telah diklasifikasikan sesuai dengan barang dagangannya yang akan dijual. Dengan demikian dapat menghilangkan kesan kumuh yang selama ini menjadi anggapan masyarakat. Pasar tradisional modern yang dibangun sesuai dengan tradisi pasar tradiosional dalam berberlanja masyarakat masih bisa saling tawar menawar. Sedangkan untuk modernya pasar ini dikolala dengan menejemen moderan mulai dari administrasi, bangunan dan jenis pengelolaan lombanhnya. Pasar tradisional modern Kesiman berdiri diatas tanah seluas 8,5 are yang terdiri dari 19 los, 8 stan blok dan 43 lapak. Pembangunan yang menelan dana kurang lebih 1,2 milyar rupiah ini telah terisi pedagang 75 persen. Dalam pengisian stan-stan di pasar tersebut diutamakan masyarakat yang kesiman bila tidak masyarakat yang mau berjualan baru diberukan ke pedagang diluar Kesiman. â€Kita harapkan keberadaan pasar tradisional modern Kesiman membantu ekonomi masyarakat,“ harap Swastika. Menurutnya stan yang di bangun desewakan antara kios, lapak dan stan blok berbeda-beda. Untuk kios disewakan seharga 32 juta rupiah per tujuh tahun, stan blok 25 juta rupah per tujuh tahun dan 18 juta unuk lapak per tujuh tahun dimana biaya sewa telah dibayar tiga puluh persen pada awal kontrak.
Bendesa Adat Kesiman Made Karim menambahkan keberadaan pasar tradisional modern menhilangkan kesan kumuh pasar tradisional. Karena masyarakat akan bila masuk ke pasar ini lebih mudah untuk berbelanja karena barang-barang telah diklasifikasikan. Disamping itu pasar tradisional modern kesiman tetap melayani penjualan untuk keperluan upacara agama. â€Kita harapkan dengan dikolalanya pasar tradisional secara modern dapat menarik minak masyarakat untuk berbelanja ke pasar tradisional,“harap Made Karim.
Salah seorang pedang yang telah menyewa lapa Ni Nyoman Astini mengatakan keberadaan pasar tradisional modern di kesima sangat baik sekali, disamping untuk membantu para pedagang kecil juga keberadaan pasar sangat bersih dengan pengelolaan secara modern. â€Mudah-mudahan dengan pengelolaan secara modern ini dapat menarik minak para pembeli untuk berbelanja di pasar tradisional modern Kesiman ini,“ harap Astini.
Hal senada disampaikan Wayan Nuka yang mengaku sangat senang telah berdiri pasar tradisional moden di Kesiman ini. Ia mengharapkan keberaan pasar tradisional modern Kesiman ini mampu menarik minat masyarkat untuk datang berbelanja. (Gst)